Besok Puasa Tasua Dan Asyura 2025, Ini Lafadz Niat Dan Keutamaannya

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Umat Muslim di seluruh bumi menyambut bulan Muharram dengan beragam ibadah saleh. Salah satu ibadah nan sangat dianjurkan adalah puasa Tasua dan Asyura. Lantas, kapan puasa Tasua dan Asyura 2025 dilaksanakan?

Puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram, sementara puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Berdasarkan almanak nasional, tanggal 9 Muharram 1447 H jatuh pada besok Sabtu, 5 Juli 2025, sedangkan 10 Muharram 1447 H jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025.

Meski begitu, ada potensi perbedaan tanggal, lantaran berbedanya metode nan digunakan dalam menentukan awal bulan hijriah. Misalnya beberapa golongan muslim nan menetapkan tahun baru Islam 1 Muharram 1447 H pada Kamis, 26 Juni 2025, maka puasa Tasua jatuh pada Jumat, 4 Juli 2025 dan puasa Asyura Sabtu, 5 Juli 2025.

Adapun puasa sunnah di bulan Muharram ini mempunyai keistimewaan nan besar, termasuk Tasua dan Asyura. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis:  

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia berkata: "Rasulullah SAW bersabda: 'Puasa nan paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat nan paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam'." (HR Muslim).

Artikel ini bakal membahas secara komplit agenda puasa Tasua dan Asyura 2025, niat puasa, serta keistimewaan nan bisa diraih.

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025

Untuk menentukan agenda puasa Tasua dan Asyura 2025, kita perlu merujuk pada almanak Hijriah. Berbeda dengan penentuan awal Ramadhan, awal Syawal, dan awal Dzulhijah, pemerintah Indonesia tidak menetapkan awal bulan Muharram melalui sidang isbat. 1 Muharram telah ditetapkan jauh-jauh hari berasas metode hisab.

Adapun berasas almanak nasional dan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, menyatakan bahwa tahun baru Islam 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Karena itu, maka agenda puasa Tasua dan Asyura adalah sebagai berikut:

  • Puasa Tasua: 9 Muharram 1447 H (Sabtu, 5 Juli 2025)
  • Puasa Asyura: 10 Muharram 1447 H (Minggu, 6 Juli 2025)

Sama seperti pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU) juga menetapkan 1 Muharram pada 27 Juni 2025. Namun berbeda dengan Muhammadiyah nan menetapkan 1 Muharram pada Kamis, 26 Juni 2025 alias lebih dulu sehari. Karena itu, jadwal puasa Tasuah dan Asyura berasas almanak hijriah nan digunakan Muhammadiyah adalah sebagai berikut:

  • Puasa Tasua: 9 Muharram 1447 H (Jumat, 4 Juli 2025)
  • Puasa Asyura: 10 Muharram 1447 H (Sabtu, 5 Juli 2025)

Lafadz Niat Puasa Tasua dan Asyura

Sebelum melaksanakan puasa Tasua dan Asyura, umat Muslim perlu membaca niat. Meskipun lafadz niat puasa sunnah tersebut tidak berkarakter wajib, mengucapkan niat dengan lisan dapat membantu memantapkan hati dan meningkatkan kesadaran dalam beribadah. Berikut adalah lafadz niat puasa Tasua dan Asyura:

  • Niat Puasa Tasua:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû’â lillâhi ta’âlâ

Artinya: Aku beriktikad puasa sunah Tasu’a besok hari lantaran Allah SWT.

  • Niat Puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Âsyûrâ-a Sunnatan lilâhi ta’âlâ

Artinya: Aku beriktikad puasa sunnah Asyura lantaran Allah Ta’ala.

Niat puasa sunnah dapat dibaca di malam hari sebelum fajar alias pada pagi hari sebelum tergelincir matahari, selama belum makan alias minum. Pastikan niat diucapkan dengan intens dan penuh kesadaran.

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Puasa Asyura mempunyai keistimewaan nan sangat besar bagi umat Muslim. Salah satu keistimewaan nan paling utama adalah dapat menghapuskan dosa setahun nan lalu. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sabda riwayat Imam Muslim:

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA: Sungguh Rasulullah SAW berfirman pernah ditanya tentang keistimewaan puasa hari Asyura, lampau beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun nan telah lewat’.” (HR Muslim)

Sementara puasa Tasua maupun 11 Muharram dilakukan sebagai pembeda ibadah sunnah umat Muslim dengan kaum Yahudi nan hanya berpuasa di hari Asyura. Keutamaan puasa ini sama seperti puasa di hari-hari lain bulan Muharram.

Sebagaimana hadis:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum alias sesudahnya’.” (HR Ahmad)

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, dia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Orang nan berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang nan berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya karena puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr).

Selengkapnya