Dulu Sopir Angkot, Sekarang Orang Terkaya Ri Berharta Rp 450 Triliun

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Konglomerat Prajogo Pangestu sekarang mempunyai kekayaan kekyaan US$ 27,8 miliar alias setara dengan Rp 450,3 triliun, menurut laporan Forbes Real Time Billionaires. Dengan kekayaan kekayaan itu, per 12 Juli 2025, Prajogo menempati posisi ke-71 orang terkaya di bumi alias orang terkaya nomor 1 di Indonesia.

Melonjaknya kekayaan Prajogo setahun terakhir ditopang oleh kenaikan nilai saham-saham perusahaan nan dimilikinya. Di antaranya PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Sejarah Karir Bisnis Prajogo Pangestu

Anak pedagang karet ini mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat menengah pertama, lantaran keterbatasan ekonomi keluarganya.

Lahir dan besar di Kalimantan, Prajogo mendapat pekerjaan sebagai pengemudi pikulan umum bidang Singkawang-Pontianak. Ia juga membuka upaya kecil-kecilan dengan menjual ramuan dapur dan ikan asin.

Di sela-sela pekerjaan itu, Prajogo berjumpa dengan seorang pengusaha kayu asal Malaysia, berjulukan Burhan Uray. Dari pertemuan itu, pada 1969 Prajogo memutuskan berasosiasi di perusahaan milik Burhan, ialah PT Djajanti Grup.

Lantaran etos kerja nan tinggi, Prajogo pun sukses mendapatkan kedudukan General Manager Pabrik Plywood Nusantara setelah tujuh tahun mengabdi pada grup nan menaunginya tersebut.

Hanya setahun saja Prajogo menjabat sebagai GM Djajanti Group. Ia putuskan resign dan membeli sebuah perusahaan nan sedang krisis finansial. Nama perusahaan tersebut adalah CV Pacific Lumber Coy.

Prajogo meminjam sejumlah biaya pada sebuah bank untuk membeli perusahaan kayu ini. Hebatnya, dia dapat mengembalikan pinjaman tersebut hanya dalam kurun waktu satu tahun. Perusahaan inilah nan kemudian berubah nama menjadi PT Barito Pacific. Pada masa orde baru, perusahaan ini maju pesat menjadi perusahaan kayu terbesar di Indonesia.

Namun kesuksesan ini tidak menghentikan langkah Prajogo untuk terus berkembang. Selanjutnya, dia melakukan ekspansi upaya dengan mendirikan PT Chandra Asri Petrochemical Center dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk.

Perusahaannya Barito Pacific Timber telah melakukan go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi upaya kayunya pada 2007.

Pada 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% dari perusahaan petrokimia Chandra Asri, nan juga diperdagangkan di BEI. Pada 2011 Chandra Asri berasosiasi dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021.

Pada 2023, Prajogo juga telah membawa dua perusahaannya, CUAN dan BREN, melantai di bursa RI.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Terbaru! Ini Daftar 5 Orang Terkaya di Indonesia

Selengkapnya