Ihsg Ambles 1% Dan Balik Ke 7.000-an, Ini Penyebabnya

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambles nyaris 1% pada perdagangan sesi II Senin (6/1/2025), setelah selama dua hari beruntun bergairah.

Per pukul 14:30 WIB, IHSG ambles 1,04% ke posisi 7.090,15. IHSG terkoreksi ke level psikologis 7.200 pada sesi II hari ini.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 5,6 triliun dengan melibatkan 17,4 miliar saham nan beranjak tangan sebanyak 831/906 kali.

IHSG ambles di tengah wait and see pasar menanti sentimen dari global, terutama mengenai dengan Federal Open Market Committee (FOMC) bank sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve (The Fed) pada Kamis mendatang.

The Fed bakal mengadakan pertemuan untuk membahas kemungkinan hasil keputusan suku kembang dan bakal diumumkan pada 30 Januari mendatang.

Kemudian sentimen dari Non-Farm Payrolls (NFP) Desember, sehari setelah rilis info ketenagakerjaan AS nan memberikan gambaran kondisi ekonomi AS. Berdasarkan konsensusnya, jumlah lapangan pekerjaan di luar pertanian untuk Desember bakal mencatatkan penurunan nan cukup signifikan dibanding bulan sebelumnya.

NFP Desember diperkirakan bakal mencatatkan lapangan pekerjaan sekitar 150 ribu dibandingkan November nan sebesar 227 ribu.

Selain itu, adanya sentimen dari pelantikan Presiden AS Donald Trump pada 20 Januari mendatang juga turut membebani IHSG. Hal ini lantaran saat sebelum Trump dilantik, pergerakan IHSG sudah condong volatil. Jika Trump resmi menjabat, kesempatan IHSG lebih volatil pun terbuka lebar, lantaran pasar semakin beranjak ke pasar saham AS.

Pasar juga tetap berambisi kejadian January Effect sebagai momentum seasonal bakal terjadi pada awal hingga pertengahan Januari 2025 meski pada hari ini IHSG merana. Fenomena ini mempunyai kecenderungan pada nilai saham di dua minggu pertama alias sepanjang Januari bakal mengalami kenaikan.

Namun, tampaknya probabilitas IHSG menikmati January Effect tetap condong mini lantaran arus biaya asing nan tetap mencatatkan outflow.

Adapun perihal tersebut dapat terjadi lantaran siklus pergerakan sebuah saham, di mana IHSG sudah bergerak konsisten turun sejak empat bulan terakhir nan secara historikal IHSG condong berubah tren dari nan sudah berjalan selama kurang lebih empat bulan.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos BEI: Bursa RI Memiliki Daya Saing Tinggi di Tingkat Global

Next Article Usai Anjlok Kemarin, IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.137

Selengkapnya