ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Warren Buffett, salah satu penanammodal paling terkenal di dunia, kembali memberikan pandangannya tentang arah pasar saham. Dalam video di YouTube oleh Wealth Navigator, Buffett memberikan wawasan krusial bagi para penanammodal Amerika Serikat tentang prospek pasar di 2025, setelah berakhirnya pemilu 2024.
Menurutnya, inflasi terus mempengaruhi daya beli uang, baik bagi konsumen maupun pelaku bisnis. Menurut Forbes, inflasi membikin duit konsumen kehilangan nilai sementara upaya menghadapi kenaikan biaya operasional.
Buffett menyatakan bahwa inflasi sangat merugikan investasi, sehingga krusial untuk berhati-hati dalam menyimpan modal. Ia merekomendasikan konsentrasi pada upaya nan mempunyai nilai intrinsik dibandingkan nilai pasar, lantaran tekanan inflasi dapat memengaruhi keahlian saham pada 2025.
Pasar Berisiko Mengalami Gelembung
Pertumbuhan sigap di pasar saham dapat memicu market bubble alias gelembung pasar nan diikuti dengan kontraksi tajam. Buffett memperkirakan bahwa pasar saham bisa menghadapi area gelembung di 2025.
Untuk mengatasi akibat ini, dia menyarankan investasi di upaya stabil daripada saham spekulatif nan rentan terhadap kerugian besar. Pendekatan konservatif ini dinilai lebih aman, terutama di pasar nan condong tidak stabil.
Investasi Sederhana Tetap Efektif
Buffett selalu mempromosikan filosofi investasi sederhana, seperti berinvestasi pada hal-hal nan dipahami. Untuk 2025, dia menyarankan penanammodal menghindari saham perseorangan nan spekulatif dan konsentrasi pada biaya indeks berbasis luas.
Ia menyoroti S&P 500 sebagai salah satu pilihan nan sangat baik untuk pertumbuhan jangka panjang. Sejak 2009, indeks ini telah memberikan imbal hasil rata-rata tahunan sebesar 15%, menjadikannya pilihan nan solid bagi penanammodal nan tidak percaya menganalisis saham secara mendalam.
Hutang nan Tinggi Tetap Jadi Hambatan
Tingkat hutang nan tinggi membikin pelaku upaya dan konsumen rentan terhadap tekanan keuangan. Buffett memperingatkan bahwa hutang nan berlebihan, terutama di lingkungan suku kembang tinggi, bakal tetap menjadi tantangan di 2025.
Ia menyarankan untuk melunasi hutang secepat mungkin guna menghindari tekanan finansial dan memanfaatkan kesempatan pasar. Perusahaan dengan beban hutang tinggi berisiko kehilangan arus kas dan kesempatan pertumbuhan, nan berakibat pada kinerjanya.
Investasi Jangka Panjang
Buffett terkenal dengan prinsip bahwa periode investasi terbaik adalah "selamanya." Ia menekankan bahwa penanammodal dengan pandangan jangka panjang bakal terus menikmati keberhasilan.
Menjual aset di tengah volatilitas hanya bakal mengunci kerugian, sementara untung besar biasanya datang seiring waktu. Buffett mengingatkan pentingnya percaya pada aset nan dimiliki dan menghindari kepanikan.
Dalam menghadapi ketidakpastian pasar di 2025, Buffett menekankan pentingnya mengikuti prinsip-prinsip dasar investasi. Wawasan dan pendekatan praktisnya dapat membantu penanammodal mengambil langkah nan lebih bijak di tahun baru.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Menghijau Jelang Penutupan Perdagangan Saham Tahun 2024
Next Article Cara Cuan Versi Warren Buffett & Robert Kiyosaki Saat Resesi