Keluarga Ragu Aktivis Lingkungan Ntt Vian Ruma Bunuh Diri

Sedang Trending 15 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Kupang, pendapatsaya.com --

Keluarga dari aktivis lingkungan asal Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak percaya kalau Rudolfus Oktovianus Ruma namalain Vian Ruma meninggal bumi akibat bunuh diri.

"Kalau untuk family sendiri memang untuk family besar secara umum memang mereka sedikit merasa janggal terus rasa tidak percaya dengan kejadian (bunuh diri nan dilakukan Vian) seperti ini," kata Rikardus Mbusa, adik kandung Vian saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Kamis (11/9) malam.

Menurut Rikardus, dalam kesehariannya, Vian selalu memberikan motivasi dan solusi bagi family dan adik-adiknya dalam mengatasi sebuah persoalan. Itu menjadi salah satu argumen family tidak percaya sepenuhnya korban tewas akibat bunuh diri.

"Melihat orangnya, kakaknya ini nan pertama itu orangnya selalu memberikan solusi kepada adik-adiknya setiap ada persoalan selalu memberikan solusi, memberikan arahan, terus juga selalu bijak dalam mengatasi sesuatu (persoalan)," ujarnya.

Dan bukan hanya di lingkungan keluarga, tapi cerita dari teman-teman korban juga menyampaikan perihal nan sama bahwa Vian adalah orang nan selalu memberi pengarahan dan solusi kepada kerabatnya. Vian juga berbaur di lingkungan gereja berbareng para Imam Gereja Katolik dan aktif dalam Organisasi Pemuda Katolik.

"Itu perihal nan paling utama family merasa tidak percaya sosok kakak kami ini sampai nekat bunuh diri," ujarnya.

Selain itu, Vian juga dipastikan tidak ada pertengkaran ataupun berbeda dengan keluarga.

Karena itu, Rikardus mendesak ada perhatian serius dari kepolisian khususnya Polres Nagekeo dan Polda NTT untuk mengusut tuntas kasus kematian Vian Ruma.

"Dan kami mengharapkan pihak kepolisian dari Polsek, Polres maupun Polda untuk bisa mendapatkan kronologis nan utuh sehingga kami bisa terima semuanya ini," ucapnya.

Rikardus mengatakan Vian adalah aktivis lingkungan yang vokal berbareng gereja untuk menyuarakan soal penolakan geotermal.

Kendati demikian, Rikardus menolak untuk mengaitkan kematian kakaknya itu dengan aktivitasnya sebagai seorang aktivis lingkungan nan kerap bersuara lantang.

"Kalau omong dia (Vian) bagian dari salah satu perkumpulan dan punya hubungan baik dengan pihak paroki untuk menyuarakan penolakan soal geotermal itu iya, tapi bahwa dia meninggal lantaran (penolakan geotermal) itu saya tidak tahu," tegasnya.

Sebelumnya Rudolfus Oktavianus Ruma namalain Vian Ruma (30), seorang aktivis lingkungan dan juga pembimbing mata pelajaran Matematika pada SMPN 1 Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, NTT ditemukan meninggal bumi dan pada Jumat (5/9) lalu.

Vian ditemukan meninggal bumi di rumah pondok di Wodo Mau, Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo dengan kondisi jenazah telah membengkak.

Korban ditemukan pada posisi leher terlilit pada seutas tali sepatu miliknya sendiri dengan dengkul korban nan menekuk serta telapak kaki tetap menyentuh lantai bambu pondok.

Saat ditemukan barang-barang pribadi seperti handphone, tas, sepatu, dan sandal ditemukan tetap ada di sekitar jenazah korban. Sementara sepeda motor milik korban ditemukan di luar pondok di dekat letak kejadian.

(ely/dal)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya