ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com
Senin, 15 Sep 2025 18:34 WIB

Jakarta, pendapatsaya.com --
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Pidana Kekerasan (KontraS) mengungkap sebanyak tiga orang saat ini tetap dinyatakan lenyap dalam gelombang aksi unjuk rasa 25-31 Agustus di Jakarta dan wilayah lain.
Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya mengatakan tiga orang tersebut terakhir diketahui keberadaannya dalam demo di Jakarta. Pihaknya mengaku telah menghubungi Polda Metro Jaya namun tetap nihil.
"Kami sudah konfirmasi ke Polda Metro Jaya dan beberapa polres hasilnya tetap nihil," kata Dimas saat dihubungi, Senin (15/9).
Mereka masing-masing ialah Bima Permana Putra nan terakhir diketahui berada di Glodok, Jakarta Barat pada 31 Agustus. Lalu, Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo nan terakhir berada di Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat pada 30 Agustus.
KontraS sebelumnya telah membuka posko pengaduan orang lenyap sejak 1 September 2025. Hasilnya, kata Dimas, sebagian besar merupakan korban penghilangan paksa abdi negara dengan membatasi komunikasi dengan orang terdekat.
"Mereka ditahan oleh abdi negara negara, dalam perihal ini kepolisian, secara incommunicado, ialah dengan menghalangi komunikasi dan akses mereka terhadap bumi luar seperti family dan orang terdekatnya," katanya.
KontraS menyebut sebanyak 33 orang diklasifikasikan menjadi dugaan korban penghilangan paksa oleh aparat.
Penghilangan paksa merujuk pada arti nan diatur setidaknya di dua konvensi internasional ialah Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa alias International Convention for the Protection of All Persons from Enforced Disappearance (ICPPED) dan Statuta Roma nan hingga sekarang belum diratifikasi pemerintah Indonesia.
Masalahnya, lanjut Dimas, tidak semua orang lenyap merupakan orang nan ikut demonstrasi.
"Ada beberapa orang nan memang terciduk alias ditangkap alias diambil lantaran mereka memang ikut-ikutan untuk memandang jalannya demonstrasi. Jadi, mereka bukan massa tindakan secara langsung, tapi adalah orang-orang alias penduduk negara alias penduduk sipil biasa nan memang mengikuti proses alias memandang proses demonstrasi," kata dia.
(thr/isn)
[Gambas:Video CNN]