ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan sekolah rakyat rintisan siap dimulai pada 14 Juli alias tahun aliran 2025/2026. Ia menyebut sekolah rakyat nan telah siap berjumlah 100 sekolah tersebar di seluruh Indonesia dan total menampung 9.700 siswa.
“Ya, jadi untuk 14 Juli nan bakal datang bakal dimulai proses pembelajaran di 100 titik. Diawali dengan matrikulasi, jadi kelak ada masa pengenalan, masa orientasi bagi guru, siswa untuk kemudian diharapkan setelah ada masa orientasi itu proses belajarnya bisa dimulai,” kata Saifullah usai penutupan retret Kepala Sekolat Rakyat, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
“Untuk nan 100 titik sudah bisa dikatakan nyaris final. Sudah siap untuk tanggal 14 itu,” sambungnya.
Sebelum peluncuran resmi, lanjut Saifullah, pada 9 Juli mendatang bakal ada simulasi pembukaan sekolah rakyat di dua titik. “Nanti tanggal 9 insyaallah kita bakal simulasi di 2 titik. Simulasi di 2 titik di Handayani dan di STPL di Bekasi,” sambungnya.
Namun, untuk launching 14 Juli mendatang, Saifullah menyebut Presiden Prabowo Subianto belum bakal datang karena kudu menyesuaikan agenda presiden terlebih dulu jadwal.
“Jadi belum (hadir), kelak Bapak Presiden kita bakal menyesuaikan waktunya Bapak Presiden ya. Tetapi proses orientasi ini bakal kita mulai dulu. Maka kita mulai dengan simulasi, kita mulai dengan proses pembelajaran matrikulasi,” pungkasnya.
Mensos Tutup Retret Kepala Sekolah Rakyat Tahap II
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menutup retret kepala Sekolah Rakyat tahap kedua di Pusdiklat Kesos Margaguna, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
Pada sambutannya Saifullah menyatakan, peran kepala sekolah sangat krusial bagi masa depan sekolah dan anak bangsa.
“Bapak ibu khususnya para kepsek rakyat penjaga masa depan bangsa. Hari ini kita berdiri di titik akhir sebuah perjalanan singkat namun awal panjang dan mulia ialah pengabdian sebagai kepsek rakyat. Saudara sekalian sudah ditempa disatukan dan diperkaya dengan dibekali pengetahuan berfaedah dalam retret ini,” kata Saifullah di Pusdiklat Kemensos, Sabtu (6/7/2025).
Saifullah menegaskan, sekolah rakyat bukan hanya mendidik melainkan corak panggilan jiwa.
“Ingatlah selalu menjadi kepala sekolah rakyat bukan banya mendidik tapi soal memuliakan manusia. Ini bukan soal pekerjaan melainkan panggilan jiwa untuk menghadirkan keadilan dan angan dan cinta,” kata dia.
Kerjasama
Menurut Syaifullah, pihaknya sangat terbantu dengan kerjasama beragam kementerian sehingga 100 sekolah rakyat rintisan bisa beraksi 14 Juli mendatang.
“Saya terus terang merasa terbantu lantaran begitu banyak orang peduli pada penyelenggaran sekolah rakyat ini. Meskipun waktunya singkat tapi lantaran kerjasama dari semua kementerian sehingga dinamika tantangan beragam perihal dalam rintisan sekolah rakyat. Masih banyak perihal nan kudu kita mantapkan lagi dari sisa waktu ke depan,” pungkasnya.