ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta - Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Juinta Omboh (J.O) Sembiring tiba-tiba mendatangi Polda Metro Jaya, Senin 8 September 2025. Dia bicara tentang CEO Malaka Project Ferry Irwandi.
Juinta Omboh mengaku kedatangannya untuk berkonsultasi dengan jejeran polisi di Polda Metro Jaya. Hasil diskusi, ada dugaan pidana nan dilakukan oleh Ferry Irwandi.
Dia menjelaskan, dugaan itu diketahui setelah tim patroli siber melakukan penelusuran. Namun, Juinta Omboh Sembiring belum berkenan membeberkan dugaan pelanggaran nan dilakukan oleh Ferry Irwandi.
Sementara itu, seorang personil polisi dipukuli oleh pemotor saat bekerja di depan Pos Lalu Lintas Gunung Sahari Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis 11 September 2025.
Insiden ini mengakibatkan wajah korban babak belur. Kasubdit Penmas Polda Metro AKBP Reonald Simanjuntak menerangkan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.20 WIB.
Ketika itu korban, Bripda R, berbareng rekannya, NH, tengah mengatur lalu lintas di perempatan Golden Trully. Dari arah Senen menuju Ancol, muncul dua pemuda nan menunggang sepeda motor tanpa menggunakan helm, hanya mengenakan topi.
Berita lain nan terpopuler dalam sepekan terakhir dalam sub kanal Megapolitan, News pendapatsaya.com adalah mengenai viral tanggul beton sepanjang 2–3 kilometer di area pesisir Cilincing, Jakarta Utara.
Keberadaan tanggul beton itu dianggap mengganggu aktivitas nelayan dalam mencari ikan. Keberadaan tanggul beton itu diunggah laman IG @cilincinginfo.
Dalam video tersebut, terlihat seorang nelayan mengeluhkan berdirinya tanggul beton itu lantaran dianggap mengganggu perlintasan nelayan. Mereka terpaksa kudu memutar lebih jauh.
Merespons viralnya tanggul beton itu, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyatakan tanggul tersebut bukan proyek strategis nasional (PSN) National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) berupa tanggul laut maupun tanggul pantai.
Berikut deretan buletin metro nan paling banyak dicari pembaca pendapatsaya.com dalam sepekan terakhir:
Buntut perusakan akomodasi umum, Polda Metro Jaya menetapkan 38 orang tersangka. Mereka bukan dari kalangan mahasiswa dan buruh, melainkan golongan nan dinilai sengaja bertindak anarkistis.
1. Jenderal TNI Tiba-Tiba ke Polda Metro, Sebut Ada Dugaan Pidana CEO Malaka Project Ferry Irwandi
Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Juinta Omboh (J.O) Sembiring tiba-tiba mendatangi Polda Metro Jaya, Senin 8 September 2025. Dia bicara tentang CEO Malaka Project Ferry Irwandi.
Juinta Omboh mengaku kedatangannya untuk berkonsultasi dengan jejeran polisi di Polda Metro Jaya. Hasil diskusi, ada dugaan pidana nan dilakukan oleh Ferry Irwandi.
"Konsultasi kami ini mengenai dengan kami menemukan beberapa fakta-fakta dugaan tindak pidana nan dilakukan oleh kerabat Ferry Irwandi," kata Juinta Omboh (J.O) Sembiring kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin 8 September 2025.
Selengkapnya...
2. Polantas Babak Belur Dipukuli Pemotor di Jakpus
Seorang personil polisi dipukuli oleh pemotor saat bekerja di depan Pos Lalu Lintas Gunung Sahari Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis 11 September 2025. Insiden ini mengakibatkan wajah korban babak belur.
Kasubdit Penmas Polda Metro, AKBP Reonald Simanjuntak menerangkan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.20 WIB.
Ketika itu korban, Bripda R, berbareng rekannya, NH, tengah mengatur lampau lintas di perempatan Golden Trully.
Dari arah Senen menuju Ancol, muncul dua pemuda nan menunggang sepeda motor tanpa menggunakan helm, hanya mengenakan topi.
"Saat sampai di perempatan jalan tempat korban dan rekannya mengatur lampau lintas mencoba menghentikan lantaran mereka mengendarai sepeda motornya sedikit ugal-ugalan," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat 12 September 2025.
Selengkapnya...
3. Viral Tanggul Beton 3 Km di Laut Cilincing Ganggu Nelayan Melaut, Dinas SDA: Bukan Proyek NCICD
Viral tanggul beton sepanjang 2–3 kilometer di area pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Keberadaan tanggul itu dianggap mengganggu aktivitas nelayan dalam mencari ikan. Keberadaan tanggul beton itu diunggah laman IG @cilincinginfo.
Dalam video tersebut, terlihat seorang nelayan mengeluhkan berdirinya tanggul beton itu lantaran dianggap mengganggu perlintasan nelayan. Mereka terpaksa kudu memutar lebih jauh.
"Tanggul beton nih di Pesisir Cilincing, menyulitkan nelayan pesisir untuk melintas. Ini kurang lebih ada 2–3 kilometer panjangnya. Awalnya perlintasan nelayan sehingga kesulitan mencari ikan lantaran kudu memutar jauh dengan adanya tanggul beton ini,” kata seorang nelayan dalam video tersebut, dikutip Rabu 10 September 2025.
Merespons viralnya tanggul beton itu, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyatakan tanggul tersebut bukan proyek strategis nasional (PSN) National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) berupa tanggul laut maupun tanggul pantai.
Selengkapnya...