Ojk Mau Pacu 4 Program Ini, Minta Bantuan Dan Dukungan Pemerintah

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, pada tahun ini OJK berbareng seluruh pemangku kepentingan termasuk Self Regulatory Organization (SRO) bakal mengimplementasikan beragam program strategis Pemerintah. Program tersebut difokuskan pada penguatan dan pengembangan pasar modal salah satunya melalui peningkatan pendalaman pasar.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, diperlukan support pemerintah dari sisi regulator. Di antaranya, penyempurnaan kerangka pengaturan di sektor finansial seperti penyelesaian produk turunan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

"Antara lain peraturan mengenai cut loss dan penurunan nilai aset investasi nan dikelola BUMN," ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/12).

Kemudian, support kebijakan mengenai penerapan pajak karbon dan izin Batas Atas Emisi (BAE) sektoral untuk mendorong pengembangan bursa karbon.

Lalu, support paket kebijakan insentif dan stimulus termasuk kebijakan perpajakan untuk pengembangan sektor-sektor prioritas.

Serta, support kementerian dan lembaga serta seluruh pemangku kepentingan dalam beragam program pendalaman pasar untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi produk pasar modal serta daya tarik investasi kepada penanammodal global.

Mahendra menjabarkan, tahun ini OJK dan SRO bakal melakukan penguatan dan pengembangan pasar modal antara lain, Peningkatan jumlah dan kualitas perusahaan tercatat.

"Program strategis ini dilaksanakan melalui beragam inisiatif termasuk meningkatkan porsi saham free float dan mendorong perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar untuk melantai di bursa. Selain itu, kami juga bakal melakukan penguatan izin dan sistem dalam proses Penawaran Umum agar lebih efisien dan transparan," jelasnya.

Kemudian, pengembangan produk, prasarana dan jasa Baru. Program ini dilaksanakan melalui peningkatan peran penanammodal lembaga pada pasar perdana dan sekunder di pasar modal.

Dalam konteks ini, pihaknya mendorong optimasi penggunaan Efek Beragunan Aset (EBA) untuk mendukung likuiditas penyelenggaraan program 3 juta rumah. "Untuk itu, kami siap mendorong sinergi untuk memperkuat skema dan ekosistem EBA," sebutnya.

OJK juga bakal mengembangkan produk baru dan optimasi pemanfaatan produk pasar modal eksisting termasuk bursa karbon dan produk nan berwawasan ESG, serta pengembangan prasarana beserta jasa transaksi efek.

Penguatan Anggota Bursa dan Manajer Investasi (MI). Penguatan personil bursa dan MI juga menjadi prioritas kami melalui peningkatan kapasitas, tata kelola, pengendalian internal, manajemen akibat dan kepatuhan personil bursa dan MI, termasuk keamanan teknologi info dan operasional.

"Selain itu, personil bursa dan MI diharapkan dapat lebih berkedudukan dalam memperluas penetrasi produk pasar modal, tidak terbatas pada saham saja. Hal tersebut diiringi dengan penguatan perlindungan kepada penanammodal guna memastikan kepercayaan investor," ungkapnya.

Di samping penguatan dan pengembangan pasar modal di atas, penguatan integritas pasar bakal terus dilakukan melalui penegakan norma nan tegas dan konsisten, terutama untuk melindungi penanammodal ritel dari saham-saham dengan pergerakan nan tidak wajar.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ketua DK OJK Resmi Buka Perdagangan Perdana Bursa Efek 2025

Next Article OJK: Sektor Jasa Keuangan Stabil, Pasar Optimis Suku Bunga Fed Turun

Selengkapnya