Orang Tua Siswa Di Ntt Curhat Makan Bergizi Gratis Berbau Busuk

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Kupang, pendapatsaya.com --

Orang tua siswa penerima Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluhkan makanan nan dibagikan oleh penyedia dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Noelbaki beraroma tidak sedap dan diduga sudah basi.

"Iya betul (basi), ini anak saya dua orang itu kejadiannya di SDK Santo Yoseph Noelbaki," kata salah satu orangtua siswa, Vincen Missa kepada CNNIndonesia.com, Rabu (8/1).

Vincent mengaku mengetahui tentang makanan nan dibagi SPPG Noelbaki tersebut lama dari kedua anaknya ialah GM dan FM nan berguru di SDK St. Yoseph Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Selasa (7/1) malam.

Bahkan kata Vincent dari cerita anaknya bahwa ada siswa lain kawan dari kedua anaknya sampai muntah dan menangis usai mengkonsumsi makanan tersebut.

"Saya pulang (kerja) malam itu anak-anak cerita sampai ada temannya nan muntah sampai menangis," jelasnya.

Dia menduga lauk nan rusak tersebut lantaran proses masak sejak tengah malam dan tetap panas lampau ditutup sehingga basi. Vincent bilang kedua anaknya mengatakan jika mereka mengkonsumsi makanan tersebut sekitar pukul 07.00 alias 08.00 Wita saat masuk sekolah.

"Yang busuk itu ada sayur dan tempe sampai anak-anak tidak makan, nan cerita itu anak nan kecil," jelas Vincent.

"Kami makan di sekolah tapi ini tidak sama kayak kemarin Senin (6/1) itu, ini lauknya sudah basi, tempenya sudah lama jadi ibu (guru) suruh lihat nan tetap baik boleh makan tapi nan sudah rasa lama tidak usah makan," kata Vincent mengulang cerita anaknya.

Atas peristiwa tersebut dari pengakuan GM dan FM terhadap Vincent, pembimbing di sekolah sampai memberikan pengarahan jika para siswa merasa makanan nan sudah lama untuk tidak dikonsumsi oleh para siswa.

Dia berambisi agar untuk selanjutnya para pembimbing di sekolah bisa lebih dulu mengecek alias lebih dulu mencoba makanan nan ada sebelum dibagikan dan dikonsumsi oleh para siswa.

"Karena iba kelak anak-anak nan jadi korban," kata Vincent.

Vincent juga meminta agar pihak sekolah dan penyedia MBG alias SPPG Noelbaki untuk memperhatikan makanan sebelum dibagikan. 

Sementara itu seorang pembimbing SDK St. Yoseph Noelbaki nan dikonfirmasi terpisah membantah makanan nan dibagikan SPPG Noelbaki terhadap para siswa ada nan basi..

"Kemarin (Selasa 7/1) tidak ada (yang basi), makanan kemarin tidak ada nan basi, mungkin hanya aromanya saja, mungkin waktu mereka packing itu mungkin sayurnya tetap panas sehingga sayur itu nan anak-anak lapor basi, rupanya tidak (basi)," kata pembimbing nan tak mau dikutip namanya.

Guru tersebut mengaku sempat ikut makan tapi tidak ada rasa lama sama sekali. Namun aromanya memang sudah tidak enak.

"Hanya aroma (aromanya) saja nan tidak enak," lanjut pembimbing tersebut.

Dia mengatakan kemungkinan anak-anak tidak terbiasa dengan aroma sayur dan tempe. 

Kepala SDK St. Yoseph Noelbaki, Marianus Redemtus, juga membantah adanya makanan nan basi. Sejauh ini dia tidak mendapat info tentang adanya makanan bergizi cuma-cuma nan dibagikan basi.

"Tidak ada info untuk saya seperti itu, dan saya juga tidak tahu, tidak ada info untuk saya seperti itu," tegasnya.

Marianus memastikan jika ada ditemukan makanan nan lama maka sebagai ketua di sekolah bakal melakukan koordinasi dan konsultasi dengan penyedia. Dia pun menyatakan tidak ada keluhan baik dari pembimbing ataupun orangtua dan para siswa tentang adanya makanan nan basi.

"Tidak ada, tidak dapat laporan dari pembimbing ataupun orangtua siswa tentang makanan nan lama kemarin itu, jika ada pasti saya konsultasi dengan mereka (penyedia/SPPG)," jelas Marianus.

CNNIndonesia.com sudah menghubungi petugas penghubung SPPG Noelbaki, Margaretha Wadu namun tetap belum merespons.

(ely/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya