Rupiah Alami Tekanan Besar, Dolar Sentuh Rp16.265!

Jakarta, pendapatsaya.com - Rupiah tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian info suku kembang referensi nan bakal dirilis Bank Indonesia (BI) hari ini.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,03% di nomor Rp16.265/US$ pada hari ini, Rabu (15/1/2025). Namun selang enam menit sejak perdagangan dibuka, rupiah kembali terdepresiasi ke angka Rp16.310/US$.

Sementara indeks dolar AS/DXY pada pukul 08:56 WIB turun tipis 0,02% di nomor 109,25. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin nan berada di nomor 109,27.

Salah satu nan menjadi perhatian ialah suku kembang (BI rate) di tengah gejolak nan ada saat ini.

BI rate terakhir kali diturunkan sebesar 25 pedoman poin (bps) pada September 2024 dan selanjutnya ditahan pada Oktober, November, dan Desember 2024 di level 6%.

Konsensus pendapatsaya.com nan dihimpun dari 15 lembaga/institusi secara absolut memproyeksikan bahwa BI bakal kembali menahan suku bunganya di level 6%. Jika perihal ini terjadi, maka BI telah menahan suku bunganya selama empat bulan beruntun.

Sebelumnya pada Desember 2024 lalu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nan berkelanjutan.

Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorang juga menyampaikan bahwa BI diperkirakan tetap bakal menahan suku bunganya di 6% untuk mengantisipasi perkembangan di global.

"Perkiraannya tetap tetap di 6%, antisipasi perkembangan di Global. Pasca rilis info ekonomi US nan tetap solid sehingga market memperkirakan BI rate tetap bakal tetap di 6%, dan juga menyongsong Inagurasi Trump pada 20 Januari mendatang ya BI perkiraannya bakal cautious. Ya sejalan DXY yg tetap terus menguat apalagi sampai ke level 109," kata Hosianna.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(rev/rev)

Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900