ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melanjutkan lawatan ke Abu Dhabi,Uni Emirat Arab (UEA), usai sebelumnya berjamu ke Qatar. Kunjungan Prabowo ke Abu Dhabi untuk berjumpa dengan Presiden UEA, Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, setibanya di Presidential Flight, Abu Dhabi, Jumat, 13 September 2025 malam, Prabowo disambut oleh Putra Mahkota Abu Dhabi, Syekh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Selain itu, tampak pula menyambut Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei, Menteri Industri dan Teknologi Maju UEA Sultan Ahmed Al Jaber, Penasihat Presiden UEA Faisal Al Bannai, Menteri Investasi UEA Mohamed Hassan Al Suwaidi, dan Duta Besar UEA di Indonesia Abdulla Salem Obaid Aldaheri.
Kehadiran Prabowo di Ibu Kota UEA ini menjadi corak komitmen Indonesia dalam mempererat hubungan persahabatan dengan negara sahabat di kawasan. Pada pertemuan berbareng Presiden MBZ, kedua pemimpin bakal membahas sejumlah rumor strategis, termasuk dinamika terkini di area Timur Tengah.
Selain rumor geopolitik, pertemuan kedua pemimpin juga menjadi momentum bagi Indonesia dan UEA untuk memperkuat hubungan bilateral nan telah terjalin erat selama ini. Kerja sama di beragam bagian strategis serta hubungan antarmasyarakat turut menjadi perhatian utama kedua negara.
Kedatangan Prabowo di Abu Dhabi mendapat sambutan hangat dari pemerintah UEA sebagai mitra strategis Indonesia di area Timur Tengah. Hubungan kedua negara juga telah terjalin erat baik dalam kerangka bilateral maupun forum internasional.
Kunjungan Prabowo ke Abu Dhabi kembali menegaskan posisi Indonesia nan aktif dalam mendorong perbincangan dan kerja sama global. Pertemuan berbareng Presiden MBZ juga menjadi upaya Indonesia dalam memperkuat diplomasi kemanusiaan dan perdamaian di tengah situasi bumi nan penuh tantangan.
Presiden Prabowo Subianto menggelar pelantikan usai mengumumkan perombakan alias reshuffle Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Senin, 8 September 2025. Total lima menteri terkena reshuffle.
Prabowo Bertemu Emir Qatar
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan resmi dengan Emir Qatar, nan Mulia Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani di Istana Lusail, Doha, Jumat (12/9/2025). Kedatangan Prabowo disambut secara langsung oleh Emir Qatar di serambi luar Istana.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, pertemuan ini berjalan dalam suasana penuh keakraban sekaligus keprihatinan pascaserangan Israel nan terjadi di Doha pada Selasa, 9 September 2025. Dalam pertemuan itu, Prabowo menyampaikan rasa
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mendukung kedaulatan Qatar. Di samping itu, dia juga menekankan pentingnya solidaritas Internasional dalam merespons serangan nan menakut-nakuti stabilitas kawasan.
Selain membahas situasi keamanan global, Prabowo dan Emir Qatar juga berbincang mengenai dinamika global, termasuk eskalasi bentrok di Timur Tengah. Prabowo menekankan perlunya peran aktif negara-negara sahabat untuk menjaga keseimbangan geopolitik dan mengedepankan perbincangan Internasional.
Selain itu, Prabowo mendorong bunyi kolektif bumi agar makin lantang dalam menyerukan penghentian segala corak agresi nan merugikan rakyat sipil. Tidak hanya itu, diplomasi nan berdasarkan kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian juga diyakini menjadi bagian krusial demi masa depan nan lebih stabil.
Apresiasi Dukungan Indonesia
Sementara itu, Emir Syekh Tamim menyampaikan apresiasi atas support Indonesia. Emir Qatar pun turut menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam memperkuat diplomasi global, terutama dalam isu-isu kemanusiaan.
Seperti diketahui, Israel melancarkan serangan terhadap ketua Hamas di Qatar pada Selasa (9/9/2025), ketika mereka tengah membahas usulan gencatan senjata di Gaza nan diajukan Amerika Serikat (AS).
Asap hitam dilaporkan membumbung di atas alam ibu kota Qatar, Doha. Pihak berkuasa setempat mengakui adanya serangan itu. Belum jelas apakah serangan Israel memicu jatuhnya korban.
Ini adalah kali kedua Qatar menjadi sasaran serangan langsung dalam nyaris dua tahun perang di Timur Tengah, sebelumnya Iran menyerang pangkalan AS di negara itu sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 ke Israel selatan. Qatar sendiri berkedudukan sebagai mediator utama antara Hamas dan Israel.