ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Saham emiten teknologi e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terpantau ambruk nyaris 5% di perdagangan sesi II Rabu (8/1/2025), setelah perseroan berencana menutup upaya marketplace dan berupaya untuk beranjak ke produk virtual.
Per pukul 14:28 WIB, saham BUKA ambruk 4,92% ke posisi Rp 116/saham. Dalam sepekan terakhir, saham BUKA sudah ambruk hingga 7,2%. Sedangkan sebulan terakhir ambles 5,69%. Adapun sejak IPO, saham BUKA ambruk hingga 86,35%.
Saham BUKA pada sesi II hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 118 kali dengan volume sebesar 4,23 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 49,73 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 11,96 triliun.
Dari orderbook-nya, di kolom bid alias beli, pada nilai Rp 115/saham menjadi nan paling banyak antrean belinya pada sesi II hari ini ialah mencapai 223.954 lot alias sekitar Rp 2,6 miliar.
Sedangkan di kolom offer alias jual, pada nilai Rp 125/saham, menjadi nan paling banyak antrean jual pada sesi II hari ini ialah mencapai 297.942 lot alias sekitar Rp 3,7 miliar.
Saham BUKA ambruk setelah adanya berita bahwa perseroan berencana menutup lini upaya marketplace-nya dan bakal memfokuskan pada upaya produk virtual.
BUKA menyampaikan bakal menghentikan operasional penjualan produk fisik. Nantinya platform ini bakal konsentrasi pada penjualan produk virtual seperti token listrik, pulsa, paket data, dan lain sebagainya.
Manajemen menjelaskan, perihal itu dilakukan dalam rangka menjalani transformasi sebagai upaya untuk meningkatkan konsentrasi pada produk virtual.
"Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami bakal menghentikan operasional penjualan produk bentuk di Marketplace Bukalapak," tulis keterangan manajemen melalui website blog bukalapak, Rabu (8/1/2025).
Manajemen mengaku, bahwa perubahan ini bakal berakibat pada upaya Pelapak, dan Bukalapak berkomitmen untuk membikin proses transisi ini melangkah sebaik mungkin.
"Untuk itu, kami telah menyiapkan pedoman dan langkah-langkah untuk membantu Pelapak dalam proses transisi," sebutnya.
Disebutkan, mengenai saldo dan pengembalian dana, pelapak dapat menyelesaikan saldo dan pengembalian biaya dengan mengikuti langkah-langkah
Pada 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB bakal menjadi tanggal terakhir pembeli dapat membikin pesanan untuk kategori produk fisik.
Mulai 1 Februari 2025, fitur untuk menambahkan produk baru bakal dinonaktifkan. Pelapak tidak dapat menambah produk baru setelah periode ini.
"Kami menyarankan kepada Pelapak untuk menyelesaikan pengelolaan pesanan nan masuk sebelum tanggal akhir operasional Marketplace untuk menghindari pembatalan otomatis pesanan nan belum terpenuhi," ungkapnya.
Semua pesanan nan belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB bakal dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Dana dari pesanan nan dibatalkan bakal dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.
Kebutuhan lainnya seperti pencairan biaya diluar dari tanggal 14 Maret 2024 dapat dilakukan via email kepada Bukalapak melalui: bl.id/bukabantuan.
"Kami berkomitmen untuk mendukung seluruh pengguna Bukalapak selama masa transisi ini. Jika ada pertanyaan lebih lanjut alias memerlukan bantuan, silakan hubungi BukaBantuan," pungkasnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan pendapatsaya.com Research. Analisis ini tidak bermaksud membujuk pembaca untuk membeli, menahan, alias menjual produk alias sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun untung nan timbul dari keputusan tersebut.(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Siap-Siap! Aturan IPO & Listing di BEI Bakal Diperketat!
Next Article Teddy Oetomo Mundur dari Kursi Direktur Bukalapak (BUKA)