Gunung Semeru Erupsi 14 Kali Dalam 24 Jam Terakhir

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com

Rabu, 08 Jan 2025 05:50 WIB

Badan Geologi mencatat Gunung Semeru erupsi 14 kali hingga Rabu (8/1) awal hari alias sekitar 24 jam terakhir. Ilustrasi Gunung Semeru. Badan Geologi mencatat Gunung Semeru erupsi 14 kali hingga Rabu (8/1) awal hari alias sekitar 24 jam terakhir. (AFP/Agus Harianto)

Jakarta, pendapatsaya.com --

Erupsi Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang Jawa Timur tetap terus berjalan sejak Selasa (7/1) sampai dengan Rabu (8/1).

Badan Geologi mencatat Gunung Semeru erupsi 14 kali hingga awal hari tadi. Hal itu menjadi aktivitas Gunung Semeru nan terbesar setidaknya dalam 24 jam terakhir.

Petugas Badan Geologi Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian mengungkapkan salah satu letusan terbaru pukul 02.47 WIB. Gunung api itu melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1 kilometer dari bagian puncak.

"Terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berdurasi 165 detik," kata Mukdas dalam keterangan nan diterima di Jakarta, Rabu (8/1).

Sekitar tiga jam sebelumnya, pada Selasa (7/1), tim petugas pos pengamatan Gunung Semeru merekam aktivitas letusan dengan tinggi lontaran vulkanik setinggi 600 meter di atas puncak alias 4.276 meter di atas permukaan laut.

[Gambas:Video CNN]

Gunung Semeru nan mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini tetap berstatus waspada.

Badan Geologi memberikan sejumlah rekomendasi, salah satunya adalah masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak alias pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, lantaran berpotensi terlanda ekspansi awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Rekomendasi lainnya adalah masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah alias puncak Gunung Semeru lantaran rawan terhadap ancaman lontaran batu pijar.

Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar dingin akibat hujan di sepanjang aliran sungai alias lembah nan berhulu di puncak Gunung Semeru.

Beberapa nan disoroti adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai mini nan merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

(Antara/chri)

Selengkapnya