Jimmy Carter Wafat Di Usia 100 Tahun: Legenda Perdamaian Dan Hak Asasi Manusia Berpulang

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jimmy Carter, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) yang berusia 100 tahun dan penerima Nobel Perdamaian, telah meninggal dunia. Carter, yang memimpin AS dari 1977 hingga 1981, wafat dengan tenang di rumahnya di Plains, Georgia, kota kecil tempat ia dilahirkan dan memulai kariernya sebagai pengelola perkebunan kacang sebelum menjadi gubernur dan akhirnya menjabat sebagai presiden.

"Ayah saya adalah pahlawan, tidak hanya bagi saya, tetapi juga bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih," ujar Chip Carter, putra mantan presiden tersebut, dalam pernyataan yang dirilis oleh The Carter Center.

The Carter Center menyebutkan bahwa Carter dikelilingi oleh keluarganya saat mengembuskan napas terakhirnya. Dia tercatat sebagai mantan pemimpin AS tertua yang masih hidup dan presiden dengan umur terpanjang dalam sejarah negara tersebut.

Pada 2015, Carter mengungkapkan bahwa dirinya menderita kanker otak. Meskipun begitu, veteran Angkatan Laut dan penganut Kristen yang taat ini terus menunjukkan ketangguhan dan menjalani masa pasca-kepresidenannya dengan produktif. Masa empat tahun kepemimpinannya sering dianggap kontroversial, tetapi dedikasinya terhadap keadilan sosial dan hak asasi manusia tetap menjadi warisan penting.

Salah satu pencapaian besar dalam pemerintahannya adalah menjadi mediator dalam Perjanjian Camp David, yang membawa perdamaian antara Israel dan Mesir. Namun, pemerintahannya juga menghadapi tantangan berat, termasuk krisis penyanderaan di Iran dan upaya penyelamatan yang gagal pada tahun 1980, serta krisis minyak yang memperburuk situasi ekonomi.

Setelah kekalahan dari Ronald Reagan dalam pemilu 1980, Carter hanya menjabat satu periode. Reagan, mantan aktor dan gubernur California, naik ke tampuk kekuasaan dengan gelombang konservatisme yang kuat.

Sepanjang hidupnya, Carter dikenal sebagai sosok yang berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. Sebagai peraih Nobel Perdamaian, ia meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah dunia, baik sebagai pemimpin maupun sebagai pribadi yang penuh dedikasi.

Artikel Terkait