ARTICLE AD BOX
Di tengah tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, dua pramugari ditemukan selamat secara mengejutkan. Mereka ditemukan di bagian belakang pesawat oleh tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran Jeonnam.
Kronologi Kecelakaan
Insiden terjadi pada Minggu, 29 Desember, pukul 09.00 waktu setempat. Pesawat Boeing 737-8AS dengan nomor penerbangan 7C2216 mengalami kecelakaan fatal saat hendak mendarat setelah perjalanan dari Bangkok, Thailand. Dari 181 orang di dalam pesawat—terdiri dari 175 penumpang (173 warga Korea Selatan dan 2 warga Thailand) serta 6 awak kabin—hanya dua pramugari yang berhasil selamat.
Penyebab Kecelakaan
Investigasi awal menunjukkan bahwa kombinasi tabrakan dengan kawanan burung dan cuaca buruk menjadi penyebab utama. Pesawat dilaporkan mendarat tanpa roda, menabrak pagar pembatas bandara, dan terbakar. Menara pengawas sempat memperingatkan adanya tabrakan burung pada pukul 08:54 pagi, disusul deklarasi kondisi mayday oleh pilot lima menit kemudian.
Kisah Dua Pramugari yang Selamat
Pramugari Lee, 33 tahun, mengalami patah tulang di bahu kiri dan cedera kepala. Ia awalnya dirawat di Rumah Sakit Korea Mokpo sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Wanita Ewha Seoul atas permintaan keluarga. Meski kondisinya stabil dan mampu berkomunikasi, dokter memperingatkan risiko kelumpuhan total.
Pramugari Koo, 25 tahun, kini dirawat di Pusat Medis Asan di Seoul. Ia mengalami luka di kulit kepala, patah tulang pergelangan kaki, serta cedera perut yang masih diperiksa. Kondisinya stabil meski mengalami cedera serius.
Trauma Pasca Kecelakaan
Kedua pramugari mengalami disorientasi dan tidak mengingat detail kecelakaan. Saat sadar di rumah sakit, Lee bahkan bertanya, "Kenapa saya bisa berada di sini?" Dokter menduga hal ini terjadi akibat trauma berat dan kepanikan selama kecelakaan.
Respons Pemerintah
Presiden sementara Korea Selatan, Choi Sang Mok, telah menetapkan wilayah Muan sebagai zona bencana khusus. Pemerintah mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari, berakhir pada Sabtu, 4 Januari 2025. Kamar jenazah sementara didirikan di Bandara Muan untuk proses pemakaman, sementara investigasi terus berjalan untuk menemukan penyebab pasti tragedi ini.
Kecelakaan Jeju Air menjadi tragedi penerbangan komersial terparah di Korea Selatan sejak 1997, sekaligus yang terburuk di tahun 2024. Para ahli menilai pentingnya evaluasi ketat terhadap keselamatan penerbangan guna mencegah tragedi serupa di masa depan.