Pakar: Kepastian Dari Istana Soal Rumor Pergantian Kapolri Menjaga Wibawa Negara

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menilai, keputusan Istana untuk buka bunyi mengenai rumor pergantian Kapolri adalah langkah politik nan tepat sekaligus elegan.

"Di tengah riuhnya spekulasi nan sengaja digoreng untuk menciptakan delegitimasi, penjelasan resmi tersebut menegaskan bahwa kepemimpinan Polri tidak bisa dijadikan perangkat transaksi politik maupun komoditas rumor publik," kata Haidar Alwi, Sabtu (13/9/2025) malam.

Menurutnya, dengan sikap ini, Istana menunjukkan bahwa negara tidak tunduk pada tekanan opini, melainkan berdiri di atas konstitusi dan kerasionalan pemerintahan.

"Jika dibiarkan, rumor liar ini tidak hanya bakal merugikan Kapolri secara pribadi, tetapi juga berpotensi merusak soliditas lembaga Polri dan menciptakan kontak politik nan dapat dimanfaatkan oleh golongan tertentu untuk kepentingan jangka panjang," tutur Haidar Alwi.

Lebih lanjut, penjelasan Istana sekaligus membungkam manuver politik nan mencoba menjadikan rumor sebagai instrumen delegitimasi. Masyarakat sekarang tahu bahwa pemerintah bekerja dengan kepastian, bukan dengan wacana.

"Ini adalah pesan keras bagi mereka nan mencoba merusak stabilitas melalui isu-isu seperti itu," tegas Haidar Alwi.

Langkah ini juga patut diapresiasi lantaran meneguhkan prinsip akuntabilitas. Pemerintah tidak hanya bekerja, tetapi juga berani memberikan penjelasan. Dalam suasana politik nan rawan manipulasi, kecepatan dan ketegasan komunikasi politik adalah bagian dari strategi menjaga kewibawaan kekuasaan.

"Istana telah mengambil posisi nan benar: menjawab rumor dengan fakta, bukan diam-diam membiarkan rumor liar berkembang," jelas Haidar Alwi.

Dengan demikian, sikap Istana ini bukan sekadar penjelasan biasa, melainkan sebuah pernyataan politik: bahwa kepemimpinan Polri tetap berada dalam kendali Presiden, bukan dalam kendali opini publik nan dibentuk oleh pihak-pihak nan berkepentingan.

"Inilah corak kewibawaan negara nan sejati," pungkasnya.

Selengkapnya