ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta - Rencana pemerintah untuk menutup Stasiun Karet, Jakarta Pusat dengan argumen agar konektivitas antarstasiun semakin efektif serta guna mendukung ekosistem kereta airport menimbulkan pro dan kontra.
Pasalnya, jarak Stasiun Karet ke Stasiun BNI City cukup dekat dan bisa ditempuh dengan melangkah kaki sejauh kurang lebih 450 meter.
Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana, tidak menampik keberadaan Stasiun Karet, Stasiun BNI City, dan Sudirman nan terlalu dekat satu sama lain itu memang dilematis.
"Stasiun Karet ini memang dilematis, di satu sisi, keberadaan stasiun Karet-BNI City-Sudirman nan berdampingan sungguh tidak efektif untuk operasional KRL nan kudu berakhir melayani naik turun penumpang di 3 stasiun tersebut," kata Aditya kepada pendapatsaya.com, Selasa (7/1/2025).
Selain itu, Stasiun Karet dinilai hanya ideal melayani rangkaian KRL dengan panjang 8-10 kereta. Pasalnya, panjang peron Stasiun Karet terbatas serta dalam kondisi kurang baik lantaran sempit dan tidak rata.
Penyeberangan pengguna di Stasiun Karet juga terhalang jika ada kereta nan berhenti. Tak hanya itu, posisi stasiun nan dekat dengan perlintasan jalan juga dinilai mengganggu kelancaran dan keselamatan pengguna jalan.
"Tapi di sisi lain keberadaan stasiun ini strategis lantaran mempermudah akses ke stasiun dari arah Thamrin City, Jalan Mas Mansyur, Pejompongan dan area sekitarnya sehingga memudahkan mobilitas masyarakat," jelas Aditya.
Oleh lantaran itu, Aditya menyarankan beberapa perihal sebagai alternatif, andaikan Stasiun Karet ke depan diputuskan untuk tetap ditutup layanannya. Pemerintah diminta memberikan akses nan nyaman dan nyaman bagi pengguna transportasi dari arah Jalan KH Mas Mansyur untuk menuju Stasiun BNI City.
"Akses koridor itu haruslah aman, nyaman, mempunyai kanopi, dengan penerangan nan memadai, dan menggunakan kreasi nan universal inklusif agar ramah untuk pengguna golongan rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, ibu mengandung dan anak-anak," kata Aditya.
Pemangku kepentingan (stakeholder) juga kudu menyediakan area unik naik turun penumpang di area jejak gedung Stasiun Karet.