Tanggal 14 September Memperingati Hari Apa? Simak Daftar Lengkapnya

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Setiap tanggal dalam almanak mempunyai makna dan peringatan khusus, baik di tingkat nasional maupun internasional. Di Indonesia, tanggal 14 September diperingati sebagai Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional, sebuah momentum krusial untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

Menariknya, di tingkat internasional tanggal 14 September juga diperingati sebagai World Taste and Smell Day alias Hari Rasa dan Bau Sedunia. Dua peringatan dalam satu hari nan sama, menunjukkan bahwa Indonesia dan Dunia selalu punya sejarah istimewa.

Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional

Hari ini, 14 September 2025 diperingati sebagai Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional nan ke 30 Tahun. Momen ini digagas untuk menumbuhkan minat baca Masyarakat Indonesia serta mendorong budaya literasi.

Dikutip dari laman resmi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional dimulai sejak 14 September 1995 nan ditetapkan pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto.

Hari Kunjung Perpustakaan merupakan pengingat bakal pentingnya peran perpustakaan dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam sumber pengetahuan, perkembangan pendidikan dan literasi masyarakat.

Pencanangan Hari Perpustakaan

Berawal dari pendapat Kepala Perpustakaan Nasional RI Pertama, Mastini Hardjoprakoso nan mengusulkan pencanangan Hari Perpustakaan. Kemudian dikeluarkan Ketetapan Presiden Soeharto kepada Kepala Perpustakaan Nasional RI dengan Surat Nomor 020/A1/VIII/1995 tertanggal 11 Agustus 1995.

Surat tersebut berisi usulan pencanangan Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional untuk diperingati pada tanggal 14 September. Peringatan ini bermaksud untuk menanamkan kebiasaan masyarakat berjamu ke perpustakaan dan meningkatkan minat baca.

"Presiden Soeharto mempunyai angan dengan adanya ketetapan tersebut dapat memberikan tujuan nan positif bagi aktivitas aktivis intelektual di Indonesia, terutama di dalam menyebarkan budaya membaca generasi bangsa Indonesia," paparnya, dilansir laman resmi Perpusnas RI.

Dalam tulisan nan ditulis oleh Kepala Perpusnas pertama, Mastini Harjo Prakoso pada Majalah Himpunan Perpustakaan Chusus Indonesia (HPCI), disebutkan bahwa Indonesia pernah menjadi negara nan produktif dalam menerbitkan beragam titel buku.

Semangat Bung Karno

Hal ini juga mengenai dengan semangat Presiden Pertama Soekarno nan memang sangat menggilai membaca dan mendukung penuh untuk menjadikan publikasi termasuk juga aktivitas membaca, pemberantasan buta huruf, sebagai prioritas pertama.

Pada tahun 1963, Indonesia sudah banyak menerbitkan kitab dan perihal ini menjadi perhatian Amerika sebagai negara Adikuasa. Mereka memberi kitab terbitan Indonesia dengan membuka instansi bagian Perpustakaan Nasional Amerika Serikat di Indonesia.

Tak hanya Amerika Serikat, Badan Literacy Belanda Koninklijk Instituut voor Taal –, Land – en Volkenkunde (KITLV) memusatkan untuk mengakuisisi terbitan indonesia di bagian pengetahuan pengetahuan sosial dan kemanusiaan.

Australia juga membuka perwakilan instansi Perpustakaan Nasional menunjuk agennya untuk membeli ragam kitab terbitan Indonesia khususnya dalam bagian pengetahuan pengetahuan sosial.

World Taste and Smell Day

Di kancah Dunia, hari ini diperingati sebagai Hari Rasa dan Bau sedunia. Peringatan World Taste and Smell Day nan jatuh setiap tanggal 14 September, mempunyai sejarah nan erat kaitannya dengan pandemi COVID-19. Peringatan ini lahir dari kesadaran kolektif nan meningkat tentang sungguh pentingnya indera penciuman dan perasa, setelah jutaan orang di seluruh bumi mengalaminya dan kehilangan indra tersebut lantaran virus.

Pandemi COVID-19 sebagai pemicu lahirnya Hari Rasa dan Bau Sedunia. Pandemi menyebabkan banyak orang kehilangan indra penciuman (anosmia) dan perasa (ageusia). Pengalaman ini membuka mata banyak pihak terhadap akibat besar dari kehilangan indra penciuman dan perasa terhadap kualitas hidup, kesejahteraan emosional, dan keselamatan sehari-hari.

Pengalaman nan dirasakan oleh banyak orang pada saat itu membentuk World Taste & Smell Association (WTSA). Organisasi nirlaba ini didirikan selama pandemi untuk mendukung perseorangan nan mengalami disfungsi indra penciuman dan perasa, serta untuk meningkatkan kesadaran publik.

Hari Rasa dan Bau sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2021. WTSA menetapkan tanggal 14 September sebagai Hari Rasa dan Bau Sedunia nan pertama kali diperingati pada tahun 2021.

Tujuan utamanya untuk menghargai setiap indra dan menyatukan organisasi global, termasuk para ilmuwan, periset, dan mereka nan menderita gangguan indra tersebut.

Meskipun pandemi penyebab utama perihal ini terganas, peringatan ini juga berupaya menyadarkan masyarakat tentang gangguan indra penciuman dan perasa nan disebabkan oleh  berbagai kondisi lain. Seperti cedera otak, kondisi neurologis, penuaan, dan alergi.

Selengkapnya