5 Fakta Terkait Wni Pekerja Migran Indonesia Jadi Korban Penembakan Polisi Malaysia

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Belum lama ini, Warga Negara Indonesia (WNI) nan merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi korban penembakan di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Satu orang dilaporkan tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.

"Insiden tersebut terjadi pada Jumat 24 Januari 2025 pukul 03.00 awal hari waktu Malaysia, dan mengakibatkan lima orang WNI menjadi korban, di mana satu di antaranya dikabarkan meninggal dunia," ujar Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani dalam konvensi pers di Jakarta, dikutip Minggu 26 Januari 2025.

Kemudian, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha pun mengungkapkan identitas pekerja migran Indonesia (PMI) nan tewas ditembak di Malaysia.

Judha menyebut korban penembakan berinisial B dan berasal dari Provinsi Riau. Dia mengatakan jenazah bakal dipulangkan setelah menjalani proses autopsi.

"KBRI Kuala Lumpur telah mendapat info dari PDRM bahwa WNI nan meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau, dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses autopsi," kata Judha dalam keterangan resmi, Selasa 28 Januari 2025.

"KBRI bakal melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke wilayah asal," sambung dia.

Sementara, untuk empat korban lainnya sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.

"Sedangkan untuk 4 WNI luka, KBRI mendapatkan info bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil," ucap Judha.

Kemenlu RI juga telah memulangkan jenazah penduduk negara Indonesia (WNI) Alm. Basri, korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

Menurut pernyataan resmi Kemenlu RI, Kamis 30 Januari 2025, jenazah tiba di rumah duka di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Rabu 29 Januari 2025. Alm Basri diterbangkan dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru dengan penerbangan AK429, dan tiba di Bandara Syarif Kasim II pada pukul 15.35 WIB.

Berikut sederet kebenaran mengenai WNI nan merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi korban penembakan polisi Malaysia dihimpun Tim News pendapatsaya.com:

Jenazah WNI nan jadi korban penembakan otoritas maritim Malaysia tiba di Tanah Air. Keluarga berterima kasih kepada Pemerintah nan telah memfasilitasi pemulangan jenazah korban.

1. WNI Ditembak di Perairan Tanjung Rhu Malaysia, Satu Orang Tewas dan Empat Terluka

Warga Negara Indonesia (WNI) nan merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi korban penembakan di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Satu orang dilaporkan tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.

"Insiden tersebut terjadi pada Jumat 24 Januari 2025 pukul 03.00 awal hari waktu Malaysia, dan mengakibatkan lima orang WNI menjadi korban, di mana satu di antaranya dikabarkan meninggal dunia," ujar Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani dalam konvensi pers di Jakarta, dikutip Minggu 26 Januari 2025.

Terkait perihal ini, Christina mengecam keras tindakan alias penggunaan kekuatan nan berlebihan oleh otoritas Maritim Malaysia ialah Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) terhadap kelima PMI nan menyebabkan satu korban jiwa, dan luka-luka.

"KemenP2MI mendesak pemerintah Malaysia untuk segera mengusut peristiwa ini dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM andaikan terbukti melakukan tindakan nan melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan alias excessive use of force," ujar Wamen Christina Aryani.

2. Identitas WNI nan Tewas Ditembak di Malaysia

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengungkapkan identitas pekerja migran Indonesia (PMI) nan tewas ditembak di Malaysia.

Judha menyebut korban berinisial B dan berasal dari Provinsi Riau. Dia mengatakan jenazah bakal dipulangkan setelah menjalani proses autopsi.

"KBRI Kuala Lumpur telah mendapat info dari PDRM bahwa WNI nan meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau, dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses autopsi," kata Judha dalam keterangan resmi, Selasa 28 Januari 2025.

"KBRI bakal melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke wilayah asal," sambung dia.

Sementara itu, untuk empat korban lainnya sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.

"Sedangkan untuk 4 WNI luka, KBRI mendapatkan info bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil," ujar Judha.

Lebih lanjut, Judha mengatakan, KBRI Kuala Lumpur sudah mendapat akses untuk berjumpa dengan para korban pada Rabu 29 Januari 2025.

"KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada hari Rabu 29 Januari 2025," ucap Judha.

KBRI Kuala Lumpur segera mengambil langkah untuk memastikan perlindungan bagi para WNI nan terdampak dan mengirimkan nota diplomatik kepada pihak Malaysia untuk mendorong dilakukannya penyelidikan menyeluruh, termasuk menyoroti kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan.

"Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur bakal terus memantau perkembangan kasus ini serta memberikan pendampingan kekonsuleran dan hukum, guna memastikan terpenuhinya kewenangan hak WNI dalam sistem norma di Malaysia," kata KBRI Kuala Lumpur.

3. Kemlu RI Pulangkan Jenazah WNI, Korban Penembakan Lain Masih Dipantau

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah memulangkan jenazah penduduk negara Indonesia (WNI) Alm Basri, korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

Menurut pernyataan resmi Kemlu RI, Kamis 30 Januari 2025, jenazah tiba di rumah duka di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Rabu 29 Januari 2025.

Alm Basri diterbangkan dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru dengan penerbangan AK429, dan tiba di Bandara Syarif Kasim II pada pukul 15.35 WIB.

Dari bandara, jenazah dibawa melalui jalur darat menuju Pelabuhan Dumai, sebelum akhirnya menyeberang ke Pulau Rupat menggunakan ferry. Proses pengantaran jenazah turut difasilitasi oleh perwakilan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).

Setibanya di rumah duka, jenazah langsung diserahterimakan secara resmi oleh Kemlu kepada pihak family dan dimakamkan di hari nan sama.

Selain mengawal pemulangan jenazah, perwakilan Kemlu RI juga menemui family MZ, salah satu korban lain nan tetap menjalani perawatan di Rumah Sakit Serdang, Malaysia. Pihak family menerima penjelasan mengenai kondisi MZ dan langkah penanganan medis nan sedang dilakukan.

Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur terus memantau perkembangan kondisi empat WNI lainnya nan saat ini tetap dalam proses perawatan di Malaysia.

Pemerintah berkomitmen untuk memastikan hak-hak para korban terpenuhi dan menangani kasus ini dengan serius.

4. Jenazah Basri WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Tiba di Riau

Korban tewas penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) atas nama Basri akhirnya tiba di Terminal Cargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Provinsi Riau, Rabu sekitar pukul 16.00 WIB, untuk kemudian dibawa ke kampung laman di Pulau Rupat Bengkalis.

Azrai, sepupu korban mengatakan, pihak family telah menerima dengan lapang dada kematian Basri. Korban bakal dimakamkan pada hari ini juga.

"Pemakaman tetap bakal kami selenggarakan hari ini, jenazah bakal dibawa ke Jalan Nelayan, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis," katanya.

Azrai menuturkan bahwa pihak family awalnya mendapatkan berita penembakan ini pada hari Jumat 24 Januari 2025. Bahkan, family korban rupanya tak mengetahui Basri kerja di Malaysia.

"Kami tak mengetahui lagi ke mana dia mencari kerja, apalagi komunikasi tidak ada. Anaknya juga tidak mengetahui," tambah Azrai.

5. WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Bantah Menyerang Duluan

Warga negara Indonesia (WNI) nan merupakan korban selamat dari penembakan oleh personel Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), membantah pihaknya menyerang duluan hingga terjadinya kejadian nan menyebabkan satu orang tewas di perairan Malaysia.

"Dalam rilis nan disampaikan oleh Polisi Malaysia dikatakan ada penyerangan nan dilakukan oleh penduduk kita, namun korban nan selamat membantah penyerangan tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Judha Nugraha saat ikut menyambut kehadiran jenazah korban tewas ditembak personel APMM ialah Basri, di Pekanbaru, Riau, Rabu 29 Januari 2025, seperti dilansir Antara.

Oleh lantaran itu, Kementerian Luar Negeri bakal terus melakukan proses penyelidikan lebih lanjut dan menyeluruh. Hal ini untuk mengetahui apakah penggunaan kekerasan dan kekuatan hingga mematikan ini sudah sesuai prosedur, alias kah ada penggunaan kekuatan nan berlebihan.

"Keadaan dua korban lainnya sudah stabil, sedangkan dua lainnya tetap kritis," ucap Judha.

Selengkapnya