ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terlibat dalam pembiayaan sindikasi Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pembangunan Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena Segmen Mamberamo-Elelim di Provinsi Papua Pegunungan. Dalam perihal ini BRI menyediakan solusi pembiayaan nan terstruktur dan berkelanjutan.
Proyek ini mempunyai total nilai investasi sebesar Rp 3,3 triliun dengan masa konsesi selama 15 tahun, nan mencakup 2 tahun masa bangunan dan 13 tahun masa layanan. Pembangunan jalan sepanjang 50,14 kilometer ini ditujukan untuk menjadi jalur utama transportasi logistik nan menghubungkan Jayapura dan Wamena.
Infrastruktur ini diharapkan bisa memperkuat konektivitas antar wilayah, memperlancar arus pengedaran barang, serta mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Papua. Proyek ini bakal diimplementasikan oleh PT Hutama Mambelim Trans Papua (PT HMTP), nan dibentuk melalui konsorsium antara PT Hutama Karya (Persero) dan PT Hutama Karya Infrastruktur.
Adapun skema proyek menggunakan Availability Payment (AP), di mana pemerintah memberikan pembayaran periodik berasas kualitas jasa nan telah disepakati. Skema ini didukung oleh agunan pembayaran dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
Diketahui Penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Sindikasi untuk proyek ini dilaksanakan pada 30 Desember 2024 lalu. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienapitra serta Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Triono Junoasmono nan mewakili Kementerian Pekerjaan Umum.
Dalam pembiayaan ini, BRI dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) bertindak sebagai Coordinating Banks, sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai bagian dari Joint Mandate Lead Arrangers and Bookrunners (JMLABs).
Struktur pembiayaan sindikasi ini melibatkan lima lembaga keuangan, ialah BRI, SMI, BNI, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), dan Bank Pembangunan Daerah Papua (BPD Papua). Total nilai sindikasi mencapai Rp 2,6 triliun, terdiri dari pembiayaan dengan skema konvensional senilai Rp 2,36 triliun dan pembiayaan dengan skema syariah sebesar Rp 300 miliar.
Direktur Wholesale and Institution Business BRI, Agus Noorsanto, menyatakan bahwa keterlibatan BRI dalam proyek ini merupakan bukti kontribusi perseroan dalam mendukung pembangunan prasarana strategis nasional.
"Minat tinggi lembaga finansial terhadap pembiayaan proyek ini tercermin dari tingkat oversubscription sebesar 1,27 kali, nan menunjukkan kepercayaan besar lembaga finansial terhadap prospek proyek KPBU Trans Papua. Sebagai salah satu Coordinating Banks, BRI berkomitmen untuk terus mendorong sinergi antara Badan Usaha Pelaksana (BUP), lembaga keuangan, PII, dan Pemerintah. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi landasan kuat untuk mendukung keberhasilan proyek strategis lainnya melalui skema KPBU di masa mendatang," ujarnya kata dia dikutip Rabu (8/1/2025).
Menurut dia, keterlibatan BRI dalam pembiayaan sindikasi ini menunjukkan komitmen mendukung pembangunan prasarana strategis nan berakibat bagi masyarakat. Langkah ini sejalan dengan visi BRI untuk berkontribusi dalam pemerataan pembangunan berkepanjangan di Indonesia.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Adu Laba 4 Bank Besar: BRI, BCA, BNI, Mandiri, Ini Pemenangnya!
Next Article Video: 9M-2024, BRI Sukses Cetak Laba Rp 45,36 Triliun