ARTICLE AD BOX
Korban selamat dari insiden kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines berbagi pengalaman mengerikan mereka sebelum pesawat tersebut jatuh di Kazakhstan. Dua penumpang dan satu awak kabin yang selamat mengaku mendengar ledakan keras beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi.
"Setelah ledakan, saya pikir pesawat akan hancur," ungkap Subhonkul Rakhimo, salah satu penumpang, kepada Reuters pada Jumat (27/12). Ia menambahkan bahwa setelah mendengar suara itu, ia mulai berdoa dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. "Jelas ada sesuatu yang salah dengan pesawat ini," tambahnya.
Kesaksian serupa juga disampaikan oleh Vafa Shabanova, penumpang lainnya, yang mendengar dua kali ledakan keras. "Saya sangat takut," ujarnya. Setelah ledakan itu, ia mengaku diminta oleh pramugari untuk pindah ke bagian belakang pesawat.
Keduanya juga mengungkapkan bahwa setelah ledakan terjadi, kondisi kabin tampak mengalami penurunan kadar oksigen. "Rasanya semakin sulit untuk bernapas," kata Shabanova.
Pramugari Zulfugar Asadov memberikan penjelasan tambahan. Menurutnya, pendaratan di Grozny, Rusia selatan, dibatalkan karena kabut tebal. Akibatnya, pesawat berputar-putar di udara hingga terdengar tiga kali ledakan dari sayap kiri. "Pilot baru saja menaikkan pesawat ketika saya mendengar ledakan itu," katanya.
Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa pesawat mengalami kerusakan akibat gangguan eksternal. Menteri Perhubungan Azerbaijan, Rashad Nabiyev, mengungkapkan, "Berdasarkan pendapat ahli dan kesaksian korban, dapat disimpulkan adanya gangguan dari luar." Pernyataan ini diperkuat dengan laporan bahwa ada tiga kali ledakan sebelum pesawat mengalami kecelakaan.
Spekulasi berkembang bahwa pesawat tersebut kemungkinan terkena sistem pertahanan udara Rusia. "Penting untuk mengetahui jenis senjata yang menyebabkan hal ini," tambah Nabiyev.
Insiden ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keselamatan penerbangan di wilayah tersebut. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan tragis ini.