ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta Zultri (63), penduduk asal Cikoko, Jakarta Selatan, tak jarang kudu menyantap waktu lebih lama untuk bisa masuk alias keluar dari Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Bahkan, saat belum ditinggikan, dia sempat melompat pagar di sana.
"Dulu jika mau naik kereta muternya jauh banget. Saya pernah sekali ikut orang loncat pagar," kata Zultri saat ditemui di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat (15/9/2025).
Wajar jika dia terkadang merasa lelah, pasalnya Zultri kudu datang di Stasiun Cikini untuk pergi dan berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), aktivitas nan dijalaninya empat kali dalam seminggu.
Namun, rasa lelahnya sekarang bisa perlahan-lahan lenyap setelah Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba membuka sebagian pagar di sisi timur Stasiun Cikini, dengan ditambah memasang pelican crossing.
"Senang, jadi lebih gampang. Saya sudah enggak kuat jika kudu jalan jauh," cerita Zultri.
Meski demikian, menurut dia, meski ada petugas nan menjaga di sekitar pelican crossing, mengingat tetap ada pengguna kendaraan nan bandel dan menerobos, meski lampu merah menyala.
"Harus ada petugas jaga. Kadang motor tetap suka terabas. Kan ngeri jika kita ditabrak, bisa jatuh, terus motornya kabur," ungkap Zultri.
Waspadai Transportasi Umum nan Suka Ngetem
Astu (31) penduduk nan tinggal di Parung Panjang ini juga menyambut baik kebijakan tersebut. Dia nan terkadang turun dan naik di Stasiun Cikini ini menuturkan, apa nan dilakukan hari ini, mempermudah akses orang masuk.
"Menyambut baik sih lantaran mempermudah akses orang nan mau masuk dan keluar stasiun," kata dia kepada pendapatsaya.com.
Meski demikian, Astu mengingatkan Pemprov DKI Jakarta agar bisa menghindari transportasi umum nan ngetem lantaran akses penumpang sudah dipermudah.
"Perlu jadi catatan juga, dulu di situ rame bajaj alias ojek mangkal jadi sering bikin macet. Perlu dijaga betul sama petugas, agar tertib dan teratur memang unik untuk pejalan kaki saja. Dan untuk angkutan-angkutan mesti ada tempatnya lagi untuk nunggu agar enggak usik jalan," tutur dia.
"Tapi okelah kebijakan ini jadi jalan tengah," kata dia.
Sementara, Dessy (29), penduduk asal Bogor ini juga kerap melewati area Stasiun Cikini. merasakan perubahan setelah pelican crossing beroperasi.
Pasalnya. selama ini dia kerap cemas ketika kudu menyeberang di jalan nan ramai kendaraan, apalagi jika sedang terburu-buru menuju stasiun demi tak ketinggalan kereta.
“Kalau dulu tuh sering bingung, mau nyebrang kudu lihat kanan kiri terus. Mobil sama motor kan enggak sabar,” kata Dessy.
Sebagai pengguna KRL, Dessy mengaku pelican crossing memberi kemudahan terutama saat arus lampau lintas di area Cikini sedang padat merayap.
“Sekarang lebih teratur, ada waktunya kita bisa nyebrang. Jadi enggak kudu lari-lari lagi buat mutar jauh,” katanya.
Dessy menilai, pelican crossing sudah menjadi langkah maju bagi pejalan kaki di Jakarta. Dessy berambisi akomodasi semacam ini bisa diperbanyak di titik-titik sibuk lain.
“Enggak semua orang kuat jalan jauh, ada nan lansia, ada juga anak sekolah. Kalau ada akomodasi kayak gini, kita merasa lebih dihargai sebagai pejalan kaki,” katanya.
“Hal mini begini dampaknya besar. Kita jadi enggak takut lagi nyebrang, bisa lebih tenang jika mau ke stasiun,” ucapnya.
Uji Coba di Stasiun Cikini
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berbareng dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal melakukan uji coba membuka pagar dan memasang pelican crossing pada sisi timur stasiun Cikini, Jakarta Pusat.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan mobilitas para pengguna commuter line saat menyeberang dan memasuki area stasiun secara lebih aman.
Adapun, keberadaan pelican crossing ini sebagai tindak lanjut kejuaraan masyarakat mengenai pagar pada akses masuk Stasiun Cikini.
“Cikini nan kemarin juga mendapatkan keluhan lantaran pagarnya ditinggikan sehingga orang kesulitan, maka saya berbareng dengan jejeran Balai Kota telah memutuskan kita buat Zebra Cross di sana dan kita buka,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Kantor Disgulkarmat DKI Jakarta, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, dengan adanya pelican crossing itu sekarang masyarakat nan hendak ke Stasiun Cikini tidak perlu lagi memutar terlalu jauh lantaran adanya pagar pembatas.
“Sehingga demikian masyarakat sekarang ini jika ke Cikini tidak perlu lagi muter yang terlalu jauh, mereka bisa langsung masuk ke Cikini,” ucap Pramono.
Menyesuaikan Jam Operasional Commuter Line
Terpisah, Kepala Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta, Iwan Kurniawan, mengatakan, pagar pembatas telah dibuka pada Minggu 14 September 2025. Lalu, pelican crossing aktif beraksi pada Senin ini (15/9/2025).
Iwan menyampaikan, uji coba penerapan pelican crossing dan pembukaan pagar pada akses masuk Stasiun Cikini ini bakal menyesuaikan jam operasional commuter line, ialah pukul 05.00-24.00 WIB.
“Kami juga bakal mengerahkan petugas Dinas Perhubungan dan Satpol PP, untuk memastikan mobilitas masyarakat dapat melangkah dengan lancar dan aman,” ucap Iwan.