ARTICLE AD BOX
Viral di media sosial, seorang tukang bakso bernama Suwadi, yang akrab disapa Sam Ferry, membuat gebrakan dengan membangun jalan desa menggunakan uang pribadinya. Pria asal Dusun Segelan Sidomulyo, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ini telah menghabiskan dana hingga Rp10 miliar untuk memperbaiki jalan yang rusak parah di desanya.
Ferry memulai aksinya pada tahun 2017. Saat itu, kondisi jalan di kampungnya sangat memprihatinkan. Jalan berlubang dan sulit dilalui membuat Ferry merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu. Dalam proses yang bertahap, ia memperbaiki jalan sepanjang lima kilometer dengan lebar lima meter hingga kini menjadi mulus.
Inisiatif Ferry mendapat perhatian luas setelah video perbaikan jalan tersebut diunggah oleh akun media sosial @karang_taruna_tunas_muda. Dalam video itu terlihat transformasi jalan yang awalnya rusak berat hingga menjadi mulus berkat usaha dan pendanaan pribadi Ferry. Respons netizen pun bermunculan, sebagian besar memberikan apresiasi dan doa, namun ada juga yang melontarkan sindiran.
“Hati-hati nanti ada yang numpang foto buat peresmian jalan,” tulis akun @metyrn*** dengan nada sarkastik.
“Terbaik, semoga jadi amal jariyah untuk semua warga yang sudah membantu dan bergotong royong. Semoga dilancarkan urusannya,” ujar akun @ken*** penuh harapan.
“Kalian luar biasa!” komentar @irsyad*** singkat namun penuh pujian.
Menurut beberapa ahli, aksi seperti yang dilakukan oleh Ferry mencerminkan semangat gotong royong dan rasa tanggung jawab terhadap komunitas. Seorang sosiolog, Dr. Irma Suryani, mengatakan bahwa aksi ini dapat menjadi inspirasi untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan desa, terutama di wilayah yang kurang mendapatkan perhatian pemerintah.
Kisah Ferry bukan hanya menjadi cerita inspiratif, tetapi juga membuktikan bahwa aksi kecil maupun besar dari individu dapat membawa perubahan yang signifikan bagi komunitas. Langkah ini juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah dalam menangani isu infrastruktur, khususnya di daerah pedesaan.